AJARAN
DAN METODE DAKWAH WALISONGO
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ahlaq dan Tasawuf
Dosen Pembimbing :
Mahrus,MA

Oleh:
Winarti ( U20162009)
PROGRAM STUDI ILMU HADITS
FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
JEMBER 2017
PEMBAHASAN
A.Pengertian Dakwah
Dakwah terambil dari kata da’a yadi’u da’watan yang memiliki arti
seruan,ajakan atau panggilan yakni mengajak umat manusia agar menerima dan
mempercayai keyakinan dan pandangan hidup islam
Dakwah pula dapat di artikan sebagai upaya terus menerus untuk
melakukan perubahan pada diri manusia menyangkut pikiran,perasaan dan tingkah
laku yang membawa mereka kejalan agama allah sehingga terbentuk masyarakat
islami.
B.Sejarah masuknya Islam di Indonesia
Masuknya agama islam di indonesia masih banyak perdebatan di antara para sejarawan.ada sebagian para
sejarawan mengatakan bahwasanya islam masuk di indonesia sejak abad pertama
Hijriah atau pada abad ke 7 masehi.maka karna itulah pada masa abad ke 7 Masehi
ini di tetapkankanya awal mula masuknya islam di Indonesia.para sejarawan telah
sepakat bahwasanya masuknya islam di wilayah indonesia bersamaan dengan proses
perdagangan[1].
Masuknya islam di wilayah indonesia, ini melalui proses perdagangan
yang pedagangnya berasal dari berbagai daerah. Seperti Arab, Kairo,Persia,Gijarat,dan
pedagang dari timur tengah lainnya.menurut sebagian ahli sejarah mengatakan
bahwasanya islam masuk di indonesia yang pertama kali di pulau jawa.karna pada
tahun 929-949 M.pada masa kekuasaan prabu Sindok,para saudagar dari pulau jawa
sudah banyak yang berlayar sampai ke Baghdad.Demikian juga para pedagang dari
Persia dan Gujarat sudah ada yang datang ke indonesia. Dikatakan lebih dahulu
di pulau Jawa,karena ditemukan satu bukti pada batu nisan seorang wanita
islamyang bernama Fatimah Binti Maimun,yang di makamkan di desa Leran Gresik,
tertulis wafatnya tahun 475 H atau tahun 1082 Masehi[2].
Dengan masuknya agama islam di Nusantara ini,maka terbentuklah
pemerintahan islam di berbagai daerah.Begitupula perdagangan dengan kaum
muslimin timur tengah menjadi lebih erat.para imigran dari Arab semakin banyak yang tersebar di
wilayah indonesia.inilah salah satu alasan tersebarnya para wali atau yang
lebih dikenal dengan sebutan wali songo.penyebaran islam di indonesia sangatlah
mudah dari pada penyebaran islam di kota Mekah.penyebaran islam di mekah banyak
tantangan seperti perlawanan beserta cacian yang mereka argumenkan.karna di
kota mekah watak dari para penduduk padang pasir sangatlah keras dari pada
penduduk yang ada di Indonesia yang penduduknya berada dalam hawa sejuk,yang
watak penduduknya lemah lembut.hal inilah yang mempermudah penyebaran islam di
Indonesia[3].
C.Pengertian Wali songo
Dikalangan masyarakat jawa, sebutan wali
songo merupakan sebuah nama yang sangat
terkenal dan mempunyai arti khusus, yakni digunakan untuk menyebut
nama-nama tokoh yang di pandang sebagai mula pertama penyair agama islam di
tanah jawa.
Kata walisongo merupakan sebuah perkataan majemuk yang berasal dari
kata wali dan songo. Kata wali berasal dari bahasa arab, suatu bentuk singkatan
dari waliyullah, yang berarti “orang yang mencintai dan dicintiallah”.
Sedangkan songo berasal dari bahasa jawa yang berati sembilan. Jadi, walisongo
berati sembilan sedangkan
yang dimaksud dengan Wali Songo ialah sembilan orang Waliyullah yang
menyebarkan agama islam di Indonesia.mereka datang dari berbagai negri dan
hadir kepada masyarakat indonesia hanyalah untuk menyebarkan agama islam.
Nama Wali Songo adalah suatu nama dari himpunan/kesatuan Muballig
yang bertugas untuk memimpin penyiaran agama Islam di masyarakat indonesia.pada
hakekatnyayang disebut dengan Wali Songo itu bukan hanya sembilan oarang
saja.akan tetapi melibihi dari sembilan orang.hanya saja jumlah dari sembilan itu
merupakan ketetapan dari suatu organisasa yang didirikan.maka perlu kita
ketahui bahwasanya bila mana ada dari salah satu anggota dewan wali itu
meninggal dunia.maka akan diganti dengan wali yang lain,sehingga jumlah dan
namanya tetap Wali Songo[4].
Hanya saja Wali Songo yang populer di kanca masyarakat adalah Wali
Songo yang sering diziarahi,yaitu:
1.
Syaik Maulana Malik Ibrahim
2.
Raden Ahmad (Sunan Ampel)
3.
Raden Paku (SunanGiri)
4.
Raden Maqdum Ibrahim (Sunan Bonang)
5.
Raden Qosim (Sunan Derajad)
6.
Raden Ja’far Shadiq (Sunan Kudus)
7.
Raden Sahid (Sunan Kalijaga)
8.
Raden Umar Said (Sunan Muria)
9.
Raden syarif hidayatulloh
(Sunan gunung jati)
Selanjutnya perlu kita ketahui para Wali selain itu yang pernah
menjadi anggota dewan Wali songo,yaitu
1.Syaikh Maulana Ishaq dari Samarkandi
2.Syaikh Ahmad Jumadil Kubra dari mesir
3Syaikh Muhammad Al Magribi dari Maroko
4.Syaikh Muhammad Ali Akbar
dari Persia
5.Syaikh Malik Israil dari turki
6.Syaikh Hasanuddin dan Syaikh Aliyuddin keduanya dari Palestina
7.Syaikh Subakir dari persia[5].
D.Periode Dakwah Wali Songo
Pada era penyebaran agama islam di negara indonesia yang di bawah
oleh Wali Songo,yang bertujuan untuk membudayakan nuansa islami.yang pada
awalnya mayoritas umat Indonesia yang berstatus
Agama Buddha dan Hindu.inilah cara cara dakwah Para Wali Songo sebagai
berikut.
a.
Syaikh Maulana aulana Ibrahim
Syaikh maulana
Ibrahim yang lebih di kenal dengan
julukan kakek bantal oleh penduduk setempat.beliau lahir di Samarkand dan di
perkirakan datang ke indonesia pada tahun 1404 M sampai dengan kewafatannya
yaitu pada tahun 1419 M.pada waktu itu masyarakatnya masih banyak yang menganut
agama hindu dan buddha.
Beliau
berdakwah dengan menggunakan cara yang bijaksana dan strategi yang
tepat.pertama kali beliau berdakwah dengan berdagang dengan cara membuka warung
sebagai bahan pangan masyarakat tersebut dan beliau juga bersedia menjadi tabib
untuk merangkul masyrakat tersebut.dan pula beliau orang yang pertama kali
dalam mendirikan pesantren di nusantara dengan diilhami oleh kebiasaan masyarakat
hindu yaitu para Bikhu dan pendeta Brahmana yang mendidik calon pemimpin agama
di mandala mandala mereka.dan juga beliau ketika berdakwah tidak menentan
secara langsung melainkan mendekati dengan penuh hikmah.
b.
Sunan Ampel
Raden Rahmat atau yang di kenal dengan sebutan Sunan Ampel,lahir di
Champa pada tahun 1401 M.beliau hijrah dari tanah kelahirannya menuju ke
indonesia lebih utamanya daerah Palembang untuk menemui bibiknya.setelah di
palembang kemudian beliau pergi ke daerah Ampel Denta,tepatnya di Wonokromao
Surabaya.
Pada awalnya beliau berdakwah dengan cara yang unik yaitu dengan
membuat kerajinan berbentuk kipas yang terbuat dari anyaman rotan yang
manfaatnya bisa menyembuhkan penyakit batuk dan demam.kemudian hasil anyaman
kapas tersebut di bagikan kepada masyarakat dengan gratis.para penduduk hanya
dapat menukar dengan kalimat Syahadat.dakwah selanjutnya beliau membangun
sebuah pondok pesantren untuk mendidik siapa saja yang mau berguru kepada
beliau.
c.
Sunan Bonang
Sunan bonang
merupakan cucu dari Maulana Malik Ibrahim dari putranya Sunan Ampel.beliau
lahir pada tahun1465M.beliau berdakwah dengan menggunakan alat kesenian rakyat
untuk menarik simpati para Masyarakat,yaitu berupa gamelan yang di sebut dengan
bonang.tembang tembang yang di nyanyikan bersama dengan membunyikan gamelan
berisi dengan ajaran islam.sehingga para penduduk tanpa sadar telah mempelajari
agama islam dengan tampa paksaan[6].
d.
Sunan Derajat
Raden Qosim yang lebih di kenal dengan sebutan Sunan Derajat.beliau
lahir di Ampel Denta pada tahun1470M.cara dakwah beliau dengan menggunakan alat
kesenian rakyat dengan cara menabuh untuk mengumpulkan masyarakat,setelah itu
baru diberi ceramah agama.
e.
Sunan Giri
Sunan Giri juga dikenal dengan sebutan Raden Paku yang nama
aslinya syekh Maulana Ishaq.cara beliau
berdakwah dengan mendirikan sebuah pesantren untuk orang yang ingin belajar
kepadanya.
f.
Sunan KaliJaga
Sunan Kalijaga yang nama aslinya adalah Raden Said(brandal
lokajaya).beliau adalah wali songo yang asli dari jawa.dalam berdakwah beliau
mengenalkan ajarannya melalui seni ukir,wayang,gamelan dan seni suara suluk
sebagai sarana dakwah.
g.
Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati yang deperkirakan lahir pada tahun1448M.beliau
merupakan satu satunya Wali Songo yang memimpin kerjaan.dalam berdakwah beliau
menganut kecendrungan timur tengah yang lugas dan beliau mendekati masyarakat
dengan membangun infrastruktur yaitu jalan yang menghubungkan antar wilayah
h.
Sunan Kudus
Sunan Kudus yang nama Aslinya Ja’far Shadiq adalah seorang putra
dari pasangan Sunan ngedung dan Syarifah yaitu adik dari sunan Bonang.Cara
dakwah beliau meniru pendekatan yang sudah di terapkankan oleh kanjeng Sunan
Kalijogo yaitu dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu Buddha seperti yang
tampak pada arsitektur masjid kudus,bentuk gerbang dll.dari itulah banyak
masyarakat bersimpati untuk memeluk agama Islam.
i.
Sunan Muria
Sunan Muria adalah putra dari Sunan Kalijogo nama aslinya Raden
Umar Said.beliau sangat akrab dengan rakyat jelata dan cara beliau berdakwah
tidak jauh beda dengan ayah handanya.
Sunan muria, dalam menyebarkan islam di jawa, menggunakan
pendekatan seperti yang dilakukan oleh sunan kalijaga. Tradisi di ada bukan di
badad, melainkan diberi warna islam. Hal ini terlihat antara lain dalam upaya
selamatan yang dilaksanakan orang jawa
pada waktu itu tetap di pelihara. Sunan muria menyebarkan islam pada daerah
–daerah jepara, tayu, juana dan sekitar kudus. Dalam berdakwah, beliau, sebagai
mana yang lainnya, juga menciptakan
lagu-lagu jawa.
Dalam dakwah memang sunan muria menyongkong sepenuhnya gaya yang
dilakukan oleh sunan kalijaga. Sebagaiman dikenal sunan kalijaga menggunakan
metode dengan tidak melawan budaya yang ada, melainkan mewarnai dengan ajaran
islam.
Kesimpulan
Hasil
dakwah walisongo sangatlah sukses dalam mengislamkan masyarakat indonesia yang
diperoleh karna para wali berbudi luhur, halus, lemah, lembut dan berhati ramah
serta penyayang terhadap umat sebagai mana yang telah di ajarkan oleh syriat.
[1] Basuki,Sejarah Kebudayaan islam :Untuk Madrasah Aliyah Keagamaan Kelas
XII,Hal 33-34
[2]Baidlowi Syamsuri,Kisah Wali Songo,Hal 9-10
[3]Ruswandi Hermawan,kehidupan pada masa pra indonesia:pra sejarah dan
kerajaan kerajaan,Hal 116
[4]Bidlowi Syamsuri,Kisah Wali songo,Hal 9-10
[5]Baidlowi,Kisah Wali Songo,hal 10-11
[6]MB Rahimsyah,Kisah Syekh Siti Jenar,Hal 141-180
No comments:
Post a Comment