imam malik & kitab al- muwaththa’ - SANTRI ENDONESA

Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar

Breaking

Home Top Ad

W E L C O M E

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, August 22, 2018

imam malik & kitab al- muwaththa’


                        KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya , yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Studi kitab hadits yang berjudul kitab muathatha’ imam malik dengan baik.
Dalam penulisan makalah ini kami berterima kasih kepada :
1.      Bapak kasman selaku dosen pengampu mata kuliah studi kitab hadits semester 3.
2.      Kepada teman-teman program study Ilmu Hadits yang telah membantu dalam hal sarana prasarana juga dukungan motifasi dalam menyelesaikan tugas ini.

Kami menyadari dalam setiap penulisan tiada kata sempurna, kami mohon kritik dan saran dalam hasil karya ini agar kami dapat lebih baik lagi menulis karya ilmiah kedepannnnya.




                                                                         Jember,12 September 2017

                                                                         Penulis


 

 

 



























BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Ada beberapa hal yang perlu disampaikan, pertama, mengenai biografi singkat imam malik. Kedua,

1.2  Rumusan Masalah
1.      Biografi singkat imam malik?
2.      Sejarah penulisan kitab al- muwaththa’?
3.      Kedudukan Kitab muwaththa’?
4.      Keistimewaan- keistimewaanKitab muwaththa’?
5.      Jenis- jenis hadits yang terdapat dalam  Kitab muwaththa’?
6.      Syarat keshahihan menurut imam malik dalam Kitab muwaththa’nya?
7.      Beberapa riwayat Kitab muwaththa’ dan periwayatnya?
8.      Kitab –kitab syarah terhadap kitab al- muaththa’?
1.3  Tujuan Penulisan
1.      Agar mengetahui biografi singkat imam malik
2.      Agar mengetahui Sejarah penulisan kitab al- muwaththa’
3.      Untuk mengetahui kedudukan kitab muaththa’
4.      Untuk mengetahui Keistimewaan- keistimewaanKitab muwaththa’
5.      Agar mengetahui Jenis- jenis hadits yang terdapat dalam  Kitab muwaththa’
6.      Agar mengetahui Syarat keshahihan menurut imam malik dalam Kitab muwaththa’nya
7.      Untuk mengetahui Beberapa riwayat Kitab muwaththa’ dan periwayatnya
8.      Untuk mengetahui Kitab –kitab syarah terhadap kitab al- muaththa’

 

 

 

 




BAB II
a.      Sejarah Singkat Imam Malik
Imam Malik adalah imam yang ke dua dari imam-imam empat serangkai dalam islam dari segi umur. Nama lengkapnyaialah Abu Abdillah Malik ibn Anasibn Malikk ibn Abu ‘Amir ibn al-Harist. Beliau dilahirkan dilahirkan di kota madinah, suatu daerah di negri Hijaz tahun 93 H/ 12 M, dan wafat pada hari ahad, 10 Rabi’ul Awal 179 H/ 798 M di madinah pada masa pemerintahanAbbasiyah di bawah kekuasaan Harun al-Rasyid. Beliau adalah leturunan bangsa arab dusun Zu Asbbab, sebuah dusun dikota Himyar, jajahan negeri Yaman.Ibunya bernama Siti al- ‘Aliyah binti Syuraik ibn Abd. Rahman ibn Syuraik al-Azdiyah. Ada riwayat yang mengatakan bahwa Imam Malik berada dalam  Kandungan ibunya selama dua tahun; ada pula yang mengatakan selama tiga tahun.
Ia dibesarkan di Medinah dan di negeri itu pula ia belajar kepada Rabi’ah. Kemudian ia sering mengunjungi para Fuqaha’ dari kalangan tabi’in untuk belajar kepada mereka, dan menerima hadis dari az-Zuhri, Nafi’ budak yang di merdekakan oleh ibn Umar dan para perawi hadis lainnya. Segala perhatiaanya di curahkan untuk menuntut ilmu dan mengumpulkna hadis,  sehingga akhirnya ia menjadi pemuka ahli fikih negeri Hijaz yang namanya terkenal di berbagai negeri.
Ketika al-Mansur menunaikan ibadah haji, ia berkunjung kepada Malik dan memohon agar ia menulis sebuah buku yang berisi masalah-masalah ilmu,  maka malik pun memenuhi permohonan tersebut dengan menyusun al- Muaththa’ tentang hadis dan fikih. Ketika al- Mahdi datang ke hijaz untuk berhaji, tak lupa ia pun pengikuti pengajian Imam Malik dan memberikan hadiah sebanyak 5000 dinar.
 Kemudian ar-Rasyid bersama anak-anaknya mengunjungi dan mendengarkan pengajian imam malik,juga mengadiahkan berbagai hadiah cukup banyak. Kitab Muaththa’ yang ditulis dan dibacakan oleh Imam Malik,  nampak sangat mengagumkan dan mengesankan hati ar-Rasyid. Sehingga ia berusaha menggantungkannya di ka’bah dan menyuruh semua orang berpegang kepadanya. Namun hasrat tersebut di tolak oleh imam Malik, ia berkata: “ sesungguhnya para sahabat rasul mempunyai pendapat yang berbeda- beda dalam masalah furu’ dan kini mereka telah menyebar di berbagai negeri, dan semuanya adalah benar .” Rasyid menjawab, “ semoga allah memberikan taufik kepada engkau, abdullah

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages