KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya , yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Studi
kitab hadits yang berjudul kitab muathatha’ imam malik dengan baik.
Dalam
penulisan makalah ini kami berterima kasih kepada :
1.
Bapak kasman selaku
dosen pengampu mata kuliah studi kitab hadits semester 3.
2.
Kepada
teman-teman program study Ilmu Hadits yang telah membantu dalam hal sarana
prasarana juga dukungan motifasi dalam menyelesaikan tugas ini.
Kami
menyadari dalam setiap penulisan tiada kata sempurna, kami mohon kritik dan
saran dalam hasil karya ini agar kami dapat lebih baik lagi menulis karya
ilmiah kedepannnnya.
Jember,12 September 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ada beberapa hal yang perlu disampaikan,
pertama, mengenai biografi singkat imam malik. Kedua,
1.2
Rumusan Masalah
1. Biografi singkat imam malik?
2. Sejarah penulisan kitab al- muwaththa’?
3. Kedudukan Kitab muwaththa’?
4. Keistimewaan- keistimewaanKitab muwaththa’?
5. Jenis- jenis hadits yang terdapat dalam
Kitab muwaththa’?
6. Syarat keshahihan menurut imam malik dalam Kitab muwaththa’nya?
7. Beberapa riwayat Kitab muwaththa’ dan periwayatnya?
8. Kitab –kitab syarah terhadap kitab al- muaththa’?
1.3
Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui biografi singkat imam malik
2. Agar mengetahui Sejarah penulisan kitab al- muwaththa’
3. Untuk mengetahui kedudukan kitab muaththa’
4. Untuk mengetahui Keistimewaan- keistimewaanKitab muwaththa’
5. Agar mengetahui Jenis- jenis hadits yang terdapat dalam Kitab muwaththa’
6. Agar mengetahui Syarat keshahihan menurut imam malik dalam Kitab
muwaththa’nya
7. Untuk mengetahui Beberapa riwayat Kitab muwaththa’ dan periwayatnya
8. Untuk mengetahui Kitab –kitab syarah terhadap kitab al- muaththa’
BAB II
a. Sejarah
Singkat Imam Malik
Imam Malik adalah imam yang ke dua dari imam-imam
empat serangkai dalam islam dari segi umur. Nama lengkapnyaialah Abu Abdillah
Malik ibn Anasibn Malikk ibn Abu ‘Amir ibn al-Harist. Beliau dilahirkan
dilahirkan di kota madinah, suatu daerah di negri Hijaz tahun 93 H/ 12 M, dan
wafat pada hari ahad, 10 Rabi’ul Awal 179 H/ 798 M di madinah pada masa
pemerintahanAbbasiyah di bawah kekuasaan Harun al-Rasyid. Beliau adalah
leturunan bangsa arab dusun Zu Asbbab, sebuah
dusun dikota Himyar, jajahan negeri Yaman.Ibunya bernama Siti al- ‘Aliyah binti
Syuraik ibn Abd. Rahman ibn Syuraik al-Azdiyah. Ada riwayat yang mengatakan
bahwa Imam Malik berada dalam Kandungan
ibunya selama dua tahun; ada pula yang mengatakan selama tiga tahun.
Ia dibesarkan di Medinah dan di negeri itu pula ia
belajar kepada Rabi’ah. Kemudian ia sering mengunjungi para Fuqaha’ dari
kalangan tabi’in untuk belajar kepada mereka, dan menerima hadis dari az-Zuhri,
Nafi’ budak yang di merdekakan oleh ibn Umar dan para perawi hadis lainnya.
Segala perhatiaanya di curahkan untuk menuntut ilmu dan mengumpulkna
hadis, sehingga akhirnya ia menjadi
pemuka ahli fikih negeri Hijaz yang namanya terkenal di berbagai negeri.
Ketika al-Mansur menunaikan ibadah haji, ia berkunjung
kepada Malik dan memohon agar ia menulis sebuah buku yang berisi
masalah-masalah ilmu, maka malik pun
memenuhi permohonan tersebut dengan menyusun al- Muaththa’ tentang hadis dan
fikih. Ketika al- Mahdi datang ke hijaz untuk berhaji, tak lupa ia pun
pengikuti pengajian Imam Malik dan memberikan hadiah sebanyak 5000 dinar.
Kemudian
ar-Rasyid bersama anak-anaknya mengunjungi dan mendengarkan pengajian imam
malik,juga mengadiahkan berbagai hadiah cukup banyak. Kitab Muaththa’ yang
ditulis dan dibacakan oleh Imam Malik,
nampak sangat mengagumkan dan mengesankan hati ar-Rasyid. Sehingga ia berusaha
menggantungkannya di ka’bah dan menyuruh semua orang berpegang kepadanya. Namun
hasrat tersebut di tolak oleh imam Malik, ia berkata: “ sesungguhnya para
sahabat rasul mempunyai pendapat yang berbeda- beda dalam masalah furu’ dan
kini mereka telah menyebar di berbagai negeri, dan semuanya adalah benar .”
Rasyid menjawab, “ semoga allah memberikan taufik kepada
engkau, abdullah
No comments:
Post a Comment