PENGERTIAN QATH’I DAN ZHANNI - SANTRI ENDONESA

Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar

Breaking

Home Top Ad

W E L C O M E

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, August 22, 2018

PENGERTIAN QATH’I DAN ZHANNI


A.    PENGERTIAN QATH’I DAN ZHANNI
Kata-kata qath’i dan zhanni dalam berbagai literatur yang dirujuk dalam pembahasan tulisan ini adalah kata-kata yang digunakan untuk menyatakan tingkat kebenaran (validitas) sesuatu. Dalam beberapa literatur, kata-kata dharuri, yaqini, absolut dan mutlak disinonimkan dengan kata qath’i, sedang kata-kata nazhari, relatif dan nisbi biasa disinonimkan dengan kata zhanni.
Menurut ‘Abd al Wahhab Khallaf, yang disebut dengan nas qath’i dari segi dalalah-nya ialah nas yang menunjukkan satu tertentu dan tidak mengandung kemungkinan takwil ataupun peluang untuk memberikan pengertian yang selainnya. Apabila peristiwa yang hendak diketahui hukumnya telah ada hukum syarak-nya yang berasal dari dalil (nas) yang jelas dan qath’i di segi wurud dan dalalah-nya, maka dalam hal ini tidak ada jalan untuk dilakukan ijtihad. Dengan demikian, nas (dalil al Quran ataupun al sunnah) yang berstatus qath’i al dalalah adalah nas yang memiliki satu pengertian tertentu dengan tingkat kebenarannya yang pasti.
Adapun yang dimaksud dengan nas yang berstatus zhanni di segi dalalah-nya menurut penjelasan Khallaf ialah nas yang menunjukkan satu pengertian, namun terhadap nas itu masih dimungkinkan dilakukan takwil yang menghasilkan pengertian yang lain. Terhadap nas yang berstatus zhanni al dalalah tersebut, berlaku adanya ijtihad.
Menurut sebagian penulis, istilah qath’i al dalalah disamakan pengertiannya dengan istilah muhkam dan zhanni al dalalah disamakan dengan istilah mutasyabih. Dalam batas-batas tertentu, penyamaan istilah-istilah tersebut dapat diterima.[1]     


[1] Prof. Dr. H.M. Syuhudi Ismail, Hadits Nabi Menurut Pembela, Pengingkar dan Pemalsunya, (Jakarta: Gema Insani Perss, 1995), hlm. 93-94

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages