Rasmul Qur’an - SANTRI ENDONESA

Tiada Kata Terlambat Untuk Belajar

Breaking

Home Top Ad

W E L C O M E

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Wednesday, August 22, 2018

Rasmul Qur’an


RASMUL QUR’AN

Di Presentasikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an I

Dosen Pembimbing : Dr. Uun Yusufa, M.A

logo_header.png




Disusun oleh :
·                        M. Lutfi Zuhri
·                        Muhammad Syaikonil Kirom
·                        Ulil Maghfiroh
·                        Siti Lailatul Fitriyah
·                        Muslihati





KATA PENGANTAR

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَا تُهُ...
            بسم اللّه الرّ حمن الرّحيم...
Dengan menyebut nama Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Rasmul Qur’an” yang merupakan tugas pada mata kuliah “Ulumul Quran” selaku mahasiswa di IAIN Jember.
            Makalah rasmul qur’an ini telah kami susun dengan kemampuan kami dan serta bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam makalah Rasmul Qur’an baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
            Oleh karena itu, dengan senang hati kami menerima segala saran dn kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki dan sebagai panduan di dalam pebuatan tugas yang akan datang.
            Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.



Penulis,








DAFTAR ISI
Halaman Awal                                                                                                                                   
Kata Pengantar                                                                                                                                  
Daftar Isi                                                                                                                                            
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang                                                                                                            
1.2 Rumusan Masalah                                                                                                       
1.3 Tujuan Makalah                                                                                                           
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Rasmul Qur’an                                                                                          
2.2 Pendapat Tentang Rasmul Qur’an                                                                              
2.3 Kaitan Rasmul Qur’an dengan Qira’at                                                                        
Bab III penutup
3.1 Kesimpulan                                                                                                                  
Daftar Pustaka                                                                                                                                   












BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian rasmul qur’an?
2.   Apa sajakan pendapat para ulama terkait rasmul qur’an?
3.   Bagimana keterkaitan antara rasmul qur’an dengan qira’at?
1.3 Tujuan Makalah
Makalah dibuat berdasarkan atas beberapa aspek, diantaranya :
1.   Sebagai dasar pemenuhan tugas mata kuliah “ulumul qur’an I” pada semester I prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora di IAIN Jember.
2.   Agar para pembaca dapat menambah pengetahuan terkait pengertian rasmul quran, pendapat para ulama, dan kaitan rasmul qur’an dengan qira’at itu sendiri.

















BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rasmul Qur’an
Rasm Al-Qur’an terdiri dari dua kata: rasm dan Al-Qur’an. Rasm berarti bentuk tulisan,atau sering juga diartikan sebagai atsar,’alamah; sedangkan Al-Qur’an adalah bacaaan atau kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan perantara Malaikat Jibril yang ditulis dalam mushaf-mushaf dan disampaikan kepada kita secara mutawatir(oleh banyak orang),mempelajarinya merupakan amal-ibadah,dimulai oleh surat al-fatihah dan ditutup oleh surat an-Nas.
Berdasarkan makna bahasa itu dapat dikatakan bahwa rasm al-Qur’an berarti bentuk tulisan Al-Qur’an.Ulama tafsir lebih cenderung menamainya dengan istilah rasm al-mushaf, dan ada pula yang menyebutnya dengan rasm al-utsmani. Penyebutan demikian dipandang wajar karena Khalifah Ustman ibn ‘Affanlah yang merestui dan mewujudkannya dalam kenyataan.Rasm al-mushaf adalah ketentuan atau pola yang digunakan oleh Utsman bin Affan beserta sahabat lainnya dalam hal penulisan Al-qur’an berkaitan dengan mushaf-mushaf yang dikirim ke berbagai daerah dan kota,serta Mushaf al-Imam yang berada ditangan Utsman ibn ‘Affan sendiri.
2.2    Pendapat  Ulama Tentang Rasmul Qur’an
Pendapat ulama tentang Rasm Al-Qur’an berkisar pada masalah apakah rasm al-
Qur’an merupakan tauqif(ketetapan) Nabi Muhammad Saw. Tentang permasalahan ini      ada dua kubu ulama yang berbeda pendapat.Kubu pertama menyatakan bahwa rasm Al-Qur’an merupakan tauqif Nabi Saw., sedangkan kubu kedua menyatakan bahwa rasm Al-Qur’an bukanlah tauqif Nabi Saw.
            Pendapat pertama mengandung penghormatan kepada rasm Al-Utsman secara berlebih-lebihan karena mengada-adakan pengertian dengan cara dipaksa-paksakan dan hanya berlandaskan pada emosi.mereka menyerahkan persoalan kepada selera batin yang sifatnya relatif dan tidak bisa dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan tentang kebenaran syariat agama . Tidak logis bila dikatakan bahwa soal rasm(tulisan-tulisan)Al-quran itu tauqif,yakni atas tuntunan,petunjuk,dan persetujuan langsung Rasulullah Saw.beliau pun tidak pernah sama sekali menyatakan adanya rahasia di dalam kandungan huruf-huruf terpisah yang mengawali setiap surat dalam Al-quran.Hadis Rasulullah Saw. Mengenai hal itu perlu diteliti kebenarannya.
            Subhi ash-Shalih tidak sepakat dengan pendapat kedua yang dilontarkan oleh qadhi al-Balqilani itu.Tentang kebolehan menulis Al-quran dengan rasm kuno,subhi ash-shalih sepakat dengan pendapat al-Izz bin Abdussalam yang menyatakan bahwa,dewasa ini,penulisan mushaf tidak boleh berdasarkan rasm kuno yang telah disepakati oleh para imam masa dahulu agar tidak mengakibatkan hilangnya ilmu-ilmu agama Islam. Ini berarti Al-quran seharusnya ditulis dengan cara yang lazim dikenal pada zamannya, dan bukan berarti rasm al-Utsmani yang lama harus ditiadakan. Peniadaan rasm itu justru akan semakin merusak lambang keagamaan besar yang telah disepakati secara bulat oleh seluruh umat Islam. Ia juga dapat menyelamatkan umat dari perpecahan karena Mushaf-Utsman merupakan salah satu cara untuk memelihara persatuan dan kesatuan umat Islam atas dasar satu syair dan istilah.

           

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages